KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat menyelesaikan
Makalah ini. Penyusunan
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia 2. Selain itu tujuan
dari penyusunan Makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan
Bahasa secara meluas. Kami menyadari bahwa Makalah ini sangat
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami
menerima kritik dan saran agar penyusunan Makalah selanjutnya menjadi lebih
baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga karya tulis ini
bermanfaat bagi para pembaca.
Latar Belakang
Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh
sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan,
penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan
sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11
1.2.1. Rumusan Masalah
● Apa pengertian karangan ?
● Apa saja macam, sifat dan bentuk karangan ?
● Apa pengertian karangan ilmiah ?
● Apa ciri-ciri karangan ilmiah dan contoh karangan ilmiah ?
● Apa pengertian karangan non-ilmiah ?
● Apa ciri-ciri karangan non-ilmiah dan contoh karangan non-ilmiah ?
● Pengertian metode ilmiah
● Tujuan mempelajari metode penulisan ilmiah
● Sikap ilmiah
● Langkah-langkah pelaksanaan penulisan ilmiah
● Timbangan buku
● Ringkasan
● Timbangan pustaka
● Skripsi, Thesis, dan Disertasi
● Karangan Ilmiah Populer
● Jurnal
1.2.2. Tujuan Penulisan
● Untuk mengetahui apa pengertian
karangan.
● Untuk mengetahui macam, sifat dan bentuk karangan.
● Untuk mengetahui pengertian karangan ilmiah dan karangan
non-ilmiah.
● Untuk mengetahui contoh karangan apa saja yang termasuk
karangan ilmiah.
● Untuk mengetahui contoh karangan apa saja yang termasuk
karangan non-ilmiah
● Untuk mengetahui pengertian metode
ilmiah
● Untuk mengetahui tujuan mempelajari
metode penulisan ilmiah
● Untuk mengetahui sikap ilmiah
● Untuk mengetahui langkah-langkah
pelaksanaan penulisan ilmiah
● Untuk mengetahui Timbangan buku
● Untuk mengetahui Ringkasan
● Untuk mengetahui timbangan pustaka
● Untuk mengetahui skripsi, Thesis,
dan Disertasi
● Untuk mengetahui karangan Ilmiah
Populer
● Untuk mengetahui jurnal
Pengertian Karangan
Karangan
adalah bentuk
tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan
tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pikiran atau
ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur. Berdasarkan tujuannnya.
jenis
karangan dibagi dalam jenis-jenis berikut ini:
● Karangan
narasi: Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan suatu peristiwa atau
kejadian dengan tujuan agar pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang
diceritakan itu.
● Karangan
deskripsi: Karangan deskripsi adalah karangan yang menggambarkan sebuah objek
dengan tujuan agar pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang
digambarkan itu.
● Karangan eksposisi: Karangan eksposisi
adalah karangan yang memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi dan
pengetahuan dengan sejelas-jelasnya. Dikemukakan data dan fakta untuk
memperjelas pemaparan.
● Karangan argumentasi: Karangan
argumentasi adalah karangan yang bertujuan untuk membuktikan suatu kebenaran
sehingga pembaca meyakini kebenaran itu. Pembuktian memerlukan data dan fakta
yang meyakinkan.
● Karangan persuasi: Karangan
persuasi adalah karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca. Karangan
ini pun memerlukan data sebagai penunjang.
Macam, Sifat dan Bentuk Karangan
● Macam – macam Karangan Ilmiah :
a. Laporan penelitian. Laporan yang
ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh
Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh
Departemen Kebudayaan, dsb.
b. Skripsi. Tulisan ilmiah untuk
mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (Si).
c. Tesis. Tulisan ilmiah untuk
mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
d. Disertasi. Tulisan ilmiah untuk
mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
e. Surat pembaca. Surat yang berisi
kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
f. Laporan kasus. Tulisan mengenai
kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.
1.
Sifat
Karangan
Istilah karya ilmiah
dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam
dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli
bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya
penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya
ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya
memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat
dicermati dari beberapa aspek.
1. Karya ilmiah
harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual
objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti.
Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.
2. Karya ilmiah
bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan
metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan
terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
3. Dalam
pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah.
Dengan kata lain, ia
ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah.
Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam
melakukan pengklasifikasian. Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah
disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk semiilmiah/ilmiah
populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan
semiilmiah ini dengan karangan ilmiah dan non ilmiah. Finoza (2005:193)
menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semiilmiah,
ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi
karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di
bidang ilmu tertentu, dalam karangan semiilmiah bahasa yang terlalu teknis
tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semiilmiah lebih
mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus.
Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati
kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis,
sedangkan karangan semiilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi
bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu
terdapat pada karangan semi ilmiah.
Berdasarkan
karakteristik karangan ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan
di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi,
tesis, disertasi; yang tergolong karangan semiilmiah antara lain artikel,
feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah
anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah
drama.
Karya nonilmiah
sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung
fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya
bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya
nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.
Karya nonilmiah bersifat, antara lain :
-
Emotif : merupakan kemewahan dan cinta lebih menonjol,
tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi
-
Persuasif : merupakan penilaian fakta tanpa bukti.
Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan
cukup informative
-
Deskriptif : merupakan pendapat pribadi, sebagian
imajinatif dan subjektif, dan
-
Jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.
2.
Bentuk
Karangan
a.
Karangan
ilmiah
Karangan ilmiah
adalah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang
atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan
ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis
karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium,
dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari
kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam
karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan
penelitian atau pengkajian selanjutnya. Di perguruan tinggi, khususnya jenjang
S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan
praktikum, dan skripsi (tugas akhir).
Skripsi umumnya
merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam.
Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan
simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap
karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang
dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai
wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
Tujuan karya ilmiah, antara lain:
-
Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau
hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan
metodologis.
-
Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga
tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi
penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan,
terutama setelah penyelesaian studinya.
-
Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi
wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau
orang-orang yang berminat membacanya.
-
Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki
mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah
setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari
jurusannya.
-
Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
-
Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang
efektif
-
Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai
sumber
-
Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan
-
Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas
dan sistematis
-
Memperoleh kepuasan intelektual
-
Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan
-
Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk
penelitian selanjutnya
b.
Karangan Non
Ilmiah
Karya non-ilmiah
adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan
pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung
fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa
digunakan (tidak terlalu formal). Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah,
yaitu
-
Dongeng
-
Cerpen
-
Novel
-
Drama
-
Roman
c.
Karangan
Semi Ilmiah (Populer)
Karya tulis semi
ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu
tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan
didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini
juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu
tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti
metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam kary tulis
ini. Karya tulis semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng,
hikayat, novel, roman dan cerpen.
Ciri – Ciri karangan Ilmiah :
Dalam karya ilmiah
ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :
-
Struktur
Sajian
Struktur sajian karya ilmiah
sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti
(pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke
bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin
disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup
merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak
lanjut gagasan tersebut.
-
Komponen
dan Substansi
Komponen karya ilmiah
bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung
pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang
dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
-
Sikap
Penulis
Sikap penulis dalam karya
ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa
impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata
ganti orang pertama atau kedua.
-
Penggunaan
Bahasa
Bahasa yang digunakan
dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah,
dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Ciri – ciri Karangan Non Ilmiah :
-
Ditulis
berdasarkan fakta pribadi.
-
Fakta
yang disimpulkan subyektif.
-
Gaya
bahasa konotatif dan populer.
-
Tidak
memuat hipotesis.
-
Penyajian
dibarengi dengan sejarah.
-
Bersifat
imajinatif.
-
Situasi
didramatisir.
-
Bersifat
persuasif.
-
Tanpa
dukungan bukti.
Ciri – Ciri Karangan Ilmiah Populer
-
Ditulis
berdasarkan fakta pribadi.
-
Fakta
yang disimpulkan subjektif.
-
Gaya
bahasa formal dan popular.
-
Mementingkan
diri penulis.
-
Melebih-lebihkan
sesuatu.
-
Usulan-usulan
bersifat argumentative; dan Bersifat persuasive.
A.
Pengertian Metode Penelitian
Pengertian metode,
berasal dari bahasa Yunani yaitu methodos yang berarti cara atau menuju
suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara
kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai
upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah
dan termasuk keabsahannya (Rosdy Ruslan,2003:24).
Tujuan Metode Ilmiah ini meliputi enam tahap, yaitu :
1. Merumuskan masalah. Masalah adalah
sesuatu yang harus diselesaikan.
2. Mengumpulkan keterangan, yaitu segala
informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan masalah. Sering disebut juga
mengkaji teori atau kajian pustaka.
3. Menyusun hipotesis. Hipotesis
merupakan jawaban sementara yang disusun berdasarkan data atau keterangan yang
diperoleh selama observasi atau telah pustaka.
4. Menguji hipotesis dengan melakukan
percobaan atau penelitian.
5. Mengolah data (hasil) percobaan
dengan menggunakan metode statistik untuk menghasilkan kesimpulan. Hasil
penelitian dengan metode ini adalah data yang objektif, tidak dipengaruhi
subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal (dilakukan dimana saja dan oleh
siapa saja akan memberikan hasil yang sama).
6. Menguji kesimpulan. Untuk meyakinkan
kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan perlu dilakukan uji ulang. Apabila
hasil uji senantiasa mendukung hipotesis maka hipotesis itu bisa menjadi kaidah
(hukum) dan bahkan menjadi teori.
Metode ilmiah didasari oleh sikap ilmiah. Sikap ilmiah
semestinya dimiliki oleh setiap penelitian dan ilmuwan. Adapun sikap ilmiah
yang dimaksud adalah :
1. Rasa ingin tahu
2. Jujur (menerima kenyataan hasil penelitian
dan tidak mengada-ada)
3. Objektif (sesuai fakta yang ada, dan
tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadi)
4. Tekun (tidak putus asa)
5. Teliti (tidak ceroboh dan tidak
melakukan kesalahan)
6. Terbuka (mau menerima pendapat yang
benar dari orang lain)
Penelitian Ilmiah
Salah satu hal yang penting dalam
dunia ilmu adalah penelitian (research). Research berasal dari kata re yang
berarti kembali dan search yang berarti mencari, sehingga research atau
penelitian dapat didefinisikan sebagai suatu usaha untuk mengembangkan dan
mengkaji kebenaran suatu pengetahuan. Suatu
penelitian harus memenuhi beberapa karakteristik untuk dapat dikatakan sebagai
penelitian ilmiah. Umumnya ada empat karakteristik penelitian ilmiah, yaitu :
1. Sistematik. Berarti suatu penelitian
harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang
benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
2. Logis. Suatu penelitian dikatakan
benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian
kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitu
logika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara
berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus)
atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang
bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
3. Empirik. Artinya suatu penelitian
biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari (fakta aposteriori, yaitu fakta
dari kesan indra) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat
sebagai hasil penelitian. Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu :
a. Hal-hal empirik selalu memiliki
persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain)
b. Hal-hal empirik selalu berubah-ubah
sesuai dengan waktu
c. Hal-hal empirik tidak bisa secara
kebetulan, melainkan ada penyebabnya (ada hubungan sebab akibat)
d. Replikatif. Artinya suatu penelitian
yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan harus
memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi
yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variabel
menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.
B. Timbangan Buku
Pengertian dan Tujuan Resensi adalah tulisan timbangan suatu
hasil karya atau wawasan tentang baik dan kurang baiknya kualitas suatu tulisan
yang terdapat dalam suatu karya. Resensi dapat pula diartikan sebagai suatu
tulisan yang memberikan penilaian terhadap suatu karya baik fiksi maupun
nonfiksi dengan cara mengungkapkansegi keunggulan dan kelemahannya secara
objektif.
Tujuan penulisan
resensi adalah:
1. Menimbang agar suatu hasil karya
memperoleh perhatian dari orang-orang yang belum mengetahui atau
membutuhkannya.
- Memberikan penilaian dan penghargaan terhadap isi suatu hasil karya sehingga penilaian itu diketahui khalayak.
- Melihat kesesuaian latar belakang pendidikan/penguasaan ilmu pengarang dan kesesuaian karakteristik tokoh, penokohan, atau setting dengan bahan yang disajikannya.
- Mengungkapkan kelemahan suatu tuisan dan sistem penulisan atau alur suatu hasil karya.
- Memberikan pujian atau kritikan yang konstruktif terhadap bobot ilmiah atau nilai sastra karya tulis seseorang.
Cara Membuat Resensi
Pada saat kita akan membuat resensi nalar kita harus
siap bahwa bahan-bahan yang akan diresensi betul-belul diketahui dan dikuasai.
Dengan demikian hasil resensi kita bukan hanya mengungkapkan segala sesuatu
yang terdapat dalam karya tersebut, melainkan mencakup pula uraian perbandingan
dengan karya-karya lain yang sejenis.
Hal-hal yang harus mendapat perhatian dari seorang
resentator untuk membuat resensi:
1. Resentator harus bersikap objektif
terhadap sesuatu yang akan diresensi dan meninggalkan sepenuhnya sikap
subjektif.
- Resensator mempunyai wawasan yang cukup luas terhadap bahan yang akan diresensi.
- Resensaor harus mencoba membandingkan dengan sajian bentuk lain yang memiliki kesesuaian dengan bahan yang akan diresensi.
- Resensator harus mencoba memberikan komentar dengan acuan yang jelas dan terarah pada bagian yang diberi komentar agar tidak menimbulkan kesalahtafsiran antara resensator dengan penulis
- Resensator harus mengungkapkan data yang diresensi secara jelas dan lengkap agar dapat dengan mudah dihibung-hubungkan di antarra keduanya oleh pembaca.
- Resensaor harus menghindari interpretasi yang keliru terhadap bahan yang resensi dengan jalan mengetahui tujuan dan arah penulis karya tersebut
Bentuk resensi yang paling populer adalah resensi buku
atau timbangan buku. Untuk meresensi buku pertama-tama kita harus membaca buku
itu sampai selesai dan memahaminya. Setelah membaca buku tersebut kita akan
dapat mengetahui bagaimana penulis buku mengungkapkan gagasannya sesuai dengan
tujuan yang digariskannya.Bagian yang harus ada dalam karangan resensi adalah
identitas buku, jenis buku, kutipan singkat/ikhtisar buku, penilaian resensator
terhadap kualitas buku, dan ajakan kepada khalayak untuk mengetahui isi buku
secara keseluruhan dengan jalan membaca atau memiliki buku tersebut.
1. Identitas buku
Identitas buku meliputi: foto copy jilid luar buku
atau foto buku tersebut, judul buku, pengarang, penerbit,tahun terbit, kota
terbit, ukuran buku, jumlah halaman, dan harga buku.
2. Jenis Buku
Pada bagian jenis buku, resensator mengelompokkan
jenis buku tersebut berdasarkan ciri-ciri yangterdapat di dalam buku itu.
Misalnya kita mengenal jenis fiksi, nonfiksi, ilmiah, non ilmiah (hiburan),
buku remaja, anak-anak, dewasa, keagamaan, psikologi, dan sebagainya.
3. Kutipan Singkat atau Ikhtisar Buku
Bagian yang mengungkapkan kutipan singkat atau
ikhtisar buku tersebut adalah bagian yang menjadi idesentral buku itu. Hal itu
akan diketahui jika resensator memahami seluruh isi buku itu
danmenghubungkannya dengan isi buku yang diresensi. Gambaran umum tentang isi
buku pun dapat digunakanuntuk mengisi bagian buku lain, tentama gambaran yang
dapat “ditangkap” oleh resensator tetapi bukan menginterpretasi.
4. Penilaian Kualitas Buku
Penilaian terhadap kualitas suatu buku tentu saja
bertolak dari pengungkapan beberapa bagian yang dapatdiunggulkan dari isi buku
tersebut dan bagian yang melemahkan kualitas buku tersebut dengansikap/wawasan
yang sangat luas dan sikap objeklivitas tinggi. Pada bagian ini dapat pula
dimasukkan kritikterhadap isi buku.
5. Ajakan
Ajakan dalam resensi adalah ajakan kepada pembaca yang
belum memiliki atau membaca buku tersebut.Ajakan yang dimaksud bertolak dari
ungkapan kualitas suatu buku yang diharapkan dapat dibaca dandipahami bagi
khalayak yang belum mengetahuinya.
6. Judul Resensi
Judul yang digunakan untuk karangan resensi merupakan
gambaran kesimpulan isi buku itu secarakeseluruhan atau ciri khas dari buku
yang resensi agar tampak lebih menonjolkan eksitensi isi bukutersebut. Cara
lain dalam memberikan judul resensi adalah menggambarkan suatu hal yang “kecil”
tetapimempunyai citra tersendiri dari buku itu dengan argumentasi yang kuat
dari resensator tentang hal yangkecil itu. Dapat dikatakan judul tulisan
resensi adalah “nama” atau “julukan” yang diberikan oleh seorangresensator terhadap
buku yang diresensinya.
Ringkasan
Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa
yang panjang dalam bentuk yag singkat dan efektif. Ringkasan adalah sari
karangan tanpa hiasan. Ringkasan itu dapat merupakan ringkasan
sebuah buku, bab, ataupun artikel. Fungsi sebuah ringkasan adalah memahami cara
seseorang menyusun pikirannya dalam gagasan-gasan yang diatur dari gagasan yang
besar menuju gagasan penunjang melalui ringkasan kita dapat menangkap pokok
pikiran dan tujua penulisan.
Ciri-ciri Ringkasan :
- Inti tidak meninggalkan urutan dasar karangan.
- Kerangka dasar masih tampak jelas.
- Memangkas gagasan utama menjadi lebih ringkas .
- Tujuaannya untuk memangkas gagasan.
Timbangan Pustaka
Pustaka adalah halaman terakhir yang di buat untuk
mengetahui data-data yang di ambil dari sumber-sumber yang ada dalam
buku,majalah,komik,maupun dari internet.supaya pembaca dapat mengetahui dasar
dari pembuatan buku ini supaya tidak di bilang copy paste/menjiplak karya orang
lain.karena setiap mengambil data tidak mencantumkan sumber/penerpit/nama orang
pengarang akan di kenakan pidana dalam pasal yang ada di indonesia.
C.
Skripsi, Thesis, dan Disertasi
Skripsi dapat diartikan sebagai karya tulis yang
disusun oleh seorang mahasiswa yang telah menyelesaikan kurang lebih 135
sks dengan dibimbing oleh dosen Pembimbing utama dan dosen pembimbing
sebagai salah satu persyaratanuntuk mencapai gelar pendidikan S-1.
Ada beberapa pengertian lain dari skripsi:
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah berdasarkan hasil
penelitian lapangan dan atau studi kepustakaan yang disusun mahasiswa sesuai
dengan bidangstudinya sebagai tugas akhir dalam studi formalnya di Perguruan
Tinggi. Skripsi dalam dunia pendidikan berarti suatu hasil penyusunan
tulisanilmiah yang telah dibuktikan kebenarannya berdasarkan data – data yang
telahdikumpulkan dan tentunya data yang dikumpulkan diolah untuk
kemudianmenjadi data yang valid sebagai bahan acuan buat membuktikan kebenaran
suatutulisan tersebut.
Skripsi adalah laporan tertulis hasil penelitian yang
dilakukan olehmahasiswa dengan bimbingan Dosen Pembimbing Skripsi untuk
dipertahankan dihadapan Penguji Skripsi sebagai syarat untuk memperoleh derajat
SarjanaSkripsi merupakan karya tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitian
yangdilakukan oleh seorang mahasiswa sebagai tugas akhir untuk memperoleh
gelar sarjana. Berdasarkan definisi awam yang dirumuskan skripsi
mengandungkomponen pengertian berikut : Karya tulis, Ilmiah, Hasil Penelitian,
Dilakukanoleh mahasiswa, Berkualifikasi sarjana(Rahyono Fx, 2010:23).
Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia
untuk mengilustrasikansuatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil
penelitian sarjana S1 yangmembahas suatu permasalahan / fenomena dalam bidang
ilmu tertentu denganmenggunakan kaidah-kaidah yang berlaku. Skripsi merupakan
karya tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitian lapangan dan atau studi
kepustakaan yang disusunmahasiswa sesuai dengan bisang studinya sebagai tugas
akhir dalam studiformalnya di Perguruan Tinggi.Skripsi adalah karya ilmiah yang
ditulis mahasiswa program S-1 yangmembahas topik atau bidang tertentu
berdasarkan hasil kajian pustaka yang ditelitioleh para ahli, hasil penelitian
lapangan atau hasil pengembangan atau eksperimen(Munslich Mansnur, 2009:
4)
Defenisi thesis
Tesis, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka
penyelesaian studi pada tingkat program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk
dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar Magister. Pembahasan dalam tesis
mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara
analisis kristis. Tesis merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam penelitian
dan pengembangan ilmu pada salah satu bidang keilmuan dalam Ilmu Pendidikan.
pengertian karangan ilmiah populer menurut 3 sumber:
1. Amir dalam bukunya yang berjudul dasar-
dasar Penulisan Karya ilmiah (tahun 2007;halaman 144) Beliau mengatakan bahwa
“Karangan ilmiah populer adalah karangan ilmiah yang berisi pembicaraan tentang
ilmu pengetahuan dengan teknik yang sederhana mengenai hal- hal tentang
kehidupan sehari- hari”.
- Prof.Dr. Suhardjono dalam bukunya yang berjudulPedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (tahun 2001;halaman 35) Beliau mengatakan bahwa“karangan ilmiah populer yaitu pengetahuan ilmiah yang disajikan dengan tampilan format dan bahasa yang lebih enak dibaca & dipahami, fakta yang disajikan harus tetap obyektif dan dijiwai dengan kebenaran dan metode berfikir keilmuan”.
- Aceng Hasani(ikhwal menulis;2005) Karangan ilmiah populer adalah karangan yang berisi tentang disiplin limu tetapi tidak mengikuti prosedur karya ilmiah dengan tujuan agar lebih mudah dipahami oleh berbagai golongan.
Itulah pengertian karangan ilmiah populer menurut 3 sumber, dan kami akan
menjabarkan pengertian tersebut menurut pendapat kami sendiri. Karena pada
dasarnya setiap manusia pastinya memiliki pendapat dan presepsi tersendiri. Dan
inilah penjabaran pendapat kami:
Ciri- ciri tulisan ilmiah Populer
- Sasaranya masyrakat umum atau awam
- Kata – katanya sederhana ,mudah didentifikasi dan dipahami
- Tidak memuat hiptesis
- Isi dan judul harus informative dan mudah di tangkap maksudnya
- Karangan ilmiah populer disusun seperti kerucut terbalik
- Menggunakan bahasa yang komunikatif.
Kerangka Karangan Ilmiah Populer
- Pendahuluan
- Tubuh tulisan
- Penutup
Langkah- langkah Menulis Karangan Ilmiah Populer
- Menelaah tema
- Menguji kelayakan topik
- Mengumpulkan bahan sumber tulisan
- Menyusun kerangka
- Mengembangkan kerangka(Soesena, 1993: 77)
Jurnal
Ilmiah
Menurut
wikipedia Jurnal ilmiah merupakan salah satu jenis jurnal
akademik di mana penulis (umumnya peneliti) mempublikasikan artikel ilmiah
yang biasanya memberikan kontribusi terhadap teori atau penerarapan ilmu. Untuk
memastikan kualitas ilmiah pada artikel yang diterbitkan, suatu artikel biasa
diteliti oleh rekan-rekan sejawatnya dan direvisi oleh penulis, hal ini dikenal
sebagai peer review (review oleh orang-orang yang lebih
berkompeten). Terdapat berbagai jurnal ilmiah yang mencakup semua bidang
ilmu, baik ilmu alam maupun ilmu sosial. Penerbitan dalam bentuk artikel ilmiah
biasanya lebih sering untuk bidang ilmua
alam maupun kedokteran dibandingkan dengan bidang akademik
lain. Berdasarkan versi lain, jurnal adalah terbitan berkala yang
berbentuk majalah yang berisi bahan ilmiah yang diterbitkan untuk orang-orang
dengan minat khusus (misal: matematika). Awalnya jurnal dalam bentuk buku,
namun seiring berkembangnya teknologi informasi, jurnal kini diterbitkan dalam
bentuk elektronik, atau lebih dikenal dengan nama eJournal. Jurnal
biasanya diterbitkan 2-3 kali dalam setahun, berapa jurnal besar biasanya bisa
lebih.
Karakteristik
Jurnal Ilmiah
Umumnya jurnal
ilmiah memiliki aspek perkembangan ilmu, bukan artikel ilmiah
biasa.Seleksinya pun cenderung sangat ketat, apalagi jurnal internasional.
Jurnal memiliki cakupan materi yang luas namun sangat padat, hanya 6-8 halaman,
namun setiap kalimatnya bernilai ilmu pengetahuan. Jurnal bersifat sangat
efektif, tidak memuat gambar atu tabel. Untuk jurnal matematika, umumnya banyak
teori rumus dasar yang tidak ditulis, sehingga hanya orang-orang yang sebidang
yang dapat memahami isi dari jurnal ilmiah tersebut.
Tujuan
Penulisan Jurnal Ilmiah
Karena penulisan
jurnal ilmiah diproduksi dalam jumlah yang sangat terbatas, maka diharapkan
yang membaca adalah ilmuwan yang tepat, sehingga dapat membantu penelitian selajutnya,
sehingga tidak terjadi banyak peneliti melakukan penelitan yang sama persis.
Hal ini bertujuan agar penelitian sejenis bisa saling bekerja sama dan saling
menjadi acuan, karena IPTEK akan berkembang sangat pesat, jika para ilmuwan
bekerjasama dengan baik. Selain itu jurnal ilmiah adalah suatu upaya untuk
memasyarakatkan IPTEK.
Menulis
Jurnal Ilmiah Menulis jurnal ilmiah bukan merupakan pekerjaan yang
mudah, tetapi tidak ada salahnya jika dilatih. Jika anda punya artikel yang
siap dijurnalkan, sebelum menulis jurnal ilmiah disarankan untuk: (1)
Mengetahui lingkup bidang keilmuan suatu jurnal, untuk mengecek apakah artikel
kita sesuai (2) Mengunduh/membuat template sesuai aturan jurnal tersebut, (3)
Menulis artikel yang sesuai dengan gaya (bahasa, alur, dll) jurnal tesebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar