Nama : Rina Ayuningtyas Putri
Kelas : 2KA39
Npm : 16112389
Mata kuliah : Teori Organisai Umum 1
Judul : Tugas 1 "Pengertian Organisasi"
Pengertian Organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun
dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama,
Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih, atau
organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan
bersama, organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata
hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama
secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek
seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan
perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.
Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui
keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi
seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai
anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
Dalam berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi dengan semua struktur yang terkait baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi yang mereka pilih. Agar dapat berinteraksi secara efektif setiap individu bisa berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan. Dengan berpartisipasi setiap individu dapat lebih mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
Dalam berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi dengan semua struktur yang terkait baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi yang mereka pilih. Agar dapat berinteraksi secara efektif setiap individu bisa berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan. Dengan berpartisipasi setiap individu dapat lebih mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan.
Organisasi Menurut Para Ahli :
- Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
- James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
- Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
- Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
A. Pengertian / Definisi Organisasi Informal dan Organisasi Formal:
1. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang
mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar, serta dengan
hubungan kerja yang rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah,
Negara, dan lain sebagainya.
2. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang
telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.
Contoh : Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak SD dan
lain-lain.
Kalau kita memperhatikan penjelasan di atas tentang pengertian
organisasi maka dapatlah di katakan bahwa setiap bentuk organisasi akan
mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut:
1. Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama
Organisasi adalah merupakan merupakan suatu wadah atau tempat dimana
orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang unutk
melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui
bagaiman cara bekerja sama tersebut akan dilaksankan. Pengertian tempat
di sini dalam ari yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga
dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung
atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan
tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah
sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya
organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan
sebagainya.
2. Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang
Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupaka
proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja
sam atersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di
susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan
dalam suatu organisasi,mempunayi kemungkinan untuk di laksanakan dengan
lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu
hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara
pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.
3. Jelas tugas kedudukannya masing-masing
Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang
atau pihak hubngan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan
demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di
hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung
tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu
dengan yang lain.
4. Ada tujuan tertentu
Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer.
Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan cendrung
lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi organisasi
tidak baik.
Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang, ada
kerjasama, dan ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak
berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau saling berhubungan
sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh. Adapun unsur-unsur
organisasi secara terperinci adalah :
1. Man
Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan
sering disebut dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau
personnel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut
fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator)
sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang
memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing
dan para pekerja (nonmanagement/workers). Semua itu secara bersama-sama
merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
2. Kerjasama
Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu
perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan
bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut
tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer, dan
pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man
power) organisasi.
3. Tujuan Bersama
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan
tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan
titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan
tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola
(network), kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan
peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.
4. Peralatan (Equipment)
Unsur yang keempat adalah peralatan atau equipment yang terdiri dari
semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya
(tanah, gedung/bangunan/kantor).
5. Lingkungan (Environment)
Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. Termasuk dalam unsur lingkungan, antara lain :
a. Kondisi atau situasi yang secara langsung maupun secara tidak
langsung berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan organisasi, karena
kondisi atau situasi akan selalu mengalami perubahan.
b Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan transportasi yang harus dilakukan oleh organisasi.
c Wilayah operasi yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi.
Wilayah
operasi dibedakan menjadi :
a). Wilayah kegiatan, yang menyangkut jenis
kegiatan atau macam kegiatan apa saja yang boleh dilakukan sesuai
dengan tujuan organisasi
b). Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis
atau wilayah teritorial, menyangkut wilayah atau daerah operasi
organisasi.
c). Wilayah personil, menyangkut semua pihak (orang-orang,
badan-badan) yang mempunyai hubungan dan kepentingan dengan organisasi.
d). Wilayah kewenangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan,
persoalan, kewajiban, tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan yang harus
dilakukan dalam batas-batas tertentu yang tidak boleh dilampaui sesuai
dengan aturan main yang telah ditetapkan dan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sumber :
http://karangtarunabhaktibulang.blogspot.com/2013/04/pengertian-organisasi-secara-umum.html
Nama
: Rina Ayuningtyas Putri
Kelas
: 2KA39
Npm
: 16112389
Mata
kuliah : Teori Organisai Umum 1
Judul
: Tugas 2 "Manajemen dan Organisasi"
Manajemen adalah proses
untuk mengelola sumber-sumber organisasi. Ada dua pemegang kepentingan yang
bisa mempengaruhi organisasi, baik secara langsung maupun tidak secara
langsung, yaitu kekuatan Sistem Internal dan Lingkungan Eksternal.
Secara spesifik ada tiga alasan utama dibutuhkannya
manajemen dalam organisasi, yaitu:
1. Mencapai tujuan,
manajemen mempermudah pencapaian tujuan organisasi dan pribadi.
2. Menjaga
keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, manajemen
menyeimbangkan tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan di
antara pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi (stakeholders) seperti
pemilik, karyawan, konsumen, pemasok dan lain-lain.
3. Mencapai efisiensi
dan efektifitas, efisiensi dan efektifitas merupakan ukuran prestasi
organisasi.
Organisasi adalah kumpulan
dua orang atau lebih yang memiliki paling sedikit satu tujuan umum yang sama
dan menyediakan ruang bagi mereka untuk mengaktualisasikan potensinya guna
mewujudkan tujuan umum yang sama itu. Agar tujuan-tujuan itu bisa dicapai
bersama seperti yang dikehendaki maka organisasi membutuhkan manajemen. Secara
umum organisasi dibedakan atas dua bentuk, pertama organisasi dengan orientasi
laba seperti perusahaan yang menyediakan produk barang atau jasa (baik
perusahaan besar maupun kecil) kemudian organisasi nirlaba atau yang tidak
berorientasi laba seperti yayasan, musium, rumah sakit milik pemerintah,
sekolah, perkumpulan sosial dan lain-lain.
Karena
organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih maka pengelolaan
organisasi tidak akan lepas dari
pembahasan kekuasaan. Namun, dalam hal
ini, pemikiran Mary Parker Follet[1], nabi manajemen (1868-1933), mengenai circular
behaviour atau perilaku yang saling mempengaruhi diantara anggota
organisasi, perlu diperhatikan. Prinsip kekuasaan[2] menurut Mary Parker Follet adalah tidak
berada di atas tetapi bersama, sehingga distribution of power[3] getting things done through other people,
sangat mudah dimengerti sebagai sebuah penjelasan apa itu manajemen dibanding
pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh manajemen dan perilaku organisasi yang lain.
itu menjadi sangat penting untuk manggerakkan organisasi.
Pemikiran
Mary Parker Folet tersebut menjelaskan bahwa manajemen adalah sebuah usaha
kolektif, bukan usaha individual. Sebagai sebuah usaha kolektif, kekuasaan
didistribusikan ke jenjang dibawahnya.
Distribusi
kekuasaan terjadi secara berjenjang dan mencerminkan penjenjangan organisasi, dari
tingkat paling tinggi ke tingkat paling rendah. Masing-masing tingkat memiliki
fungsi yang berbeda-beda namun terangkai dalam satu sistem jaringan organisasi
yang saling melengkapi dan membutuhkan untuk mewujudkan tujuan organisasi
secara bersama. Jadi, kolektifitas usaha itu tidak lain adalah rangkaian
kegiatan dari masing-masing fungsi dalam sistem jaringan organisasi. Dengan
kata lain, kerjasama untuk mewujudkan tujuan dan sasaran-sasaran organisasi
yang dilakukan oleh fungsi-fungsi organisasi atau unit-unit organisasi adalah
sebuah usaha kolektif yang dilakukan oleh semua anggota organisasi.
Perilaku
sirkular yang dicetuskan oleh Mary Parker Follet 1920 itu kemudian dapat
dijumpai dalam visualisasi anatomi organisasi Robbins[4] beberapa windu kemudian. Menurut Robbin,
interaksi antara individu dengan indvidu, individu dengan kelompok, kelompok
dengan kelompok adalah saling mempengaruhi. Dalam hal ini, Robbin membagi
anatomi organisasi menjadi tiga bagian yaitu Individu, Kelompok, dan Sistem.
Persepsi
individu mengenai organisasi terbangun dalam proses belajar individu melalui
komunikasi individu dengan kelompoknya. Selanjutnya, interaksi terjadi pula
dalam komunikasi antar kelompok dalam struktur kelompok dimana pemimpin
berperan. Yang terakhir, pemimpin melalui struktur dan disain organisasi serta
kebijakan dan peraturan organisasi berusaha untuk membentuk budaya organisasi
di tingkat sistem. Namun demikian, ketika obyek dari peratutan dan kebijakan
organisasi, struktur dan disain organisasi, dan budaya organsasi adalah manusia
dan kelompok maka interaksi yang saling mempengaruhi akan terjadi secara timbal
balik. Inilah sebenarnya esensi perilaku sirkular dalam sebuah organisasi.
Hubungan antar jenjang manajemen dijalin
oleh rantai manajemen yaitu manajer-manajer fungsi. Peran manajemen sebagai
proses Perencanaan hingga Pengendalian sangat krusial disini agar semua anggota
organisasi bergerak dan berperilaku sesuai dengan harapan organisasi. Maka
sistem pengendalian manajemen harus ada dan didisain sesuai dengan kebutuhan
manajemen.
Apakah Manajer itu ?
Manajer adalah orang yang
bertanggung jawab atas hasil kerja orang-orang yang ada di dalam organisasi.
Manajer sebagai perencana, pengorganisasi, pemimpin dan pengendali pelaksanaan
aktivitas sehari-hari organisasi.
Stoner menyatakan bahwa manajer
adalah :
1.
Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain.
2.
Manajer bertanggungjawab dan mempertanggungjawabkan.
3.
Manajer menyelaraskan tujuan yang saling bertentangan dan menentukan prioritas.
4.
Manajer harus berpikir secara analitis dan konseptual.
5.
Manajer adalah mediator.
6.
Manajer adalah politikus.
7.
Manajer adalah diplomat.
8.
Manajer adalah symbol.
9.
Manajer harus mampu mengambil keputusan yang sulit.
“Seorang manajer yang efektif
adalah seorang manajer yang mampu membuat suatu pekerjaan terselesaikan dan menjaga
tingkat kepuasan yang tinggi di tempat kerja.”
Pengamatan
menunjukkan bahwa manajer yang melaksanakan fungsi manajemen dengan baik adalah
seorang manajer yang lebih berhasil. Makin banyak waktu yang digunakan oleh
seorang manajer untuk merencana, semakin besar keuntungan yang diperoleh
perusahaan mereka, karena fungsi perencanaan memegang peranan penting dalam
keseluruhan fungsi manajemen.
Tingkatan dan Tipe-tipe Manajer
Jenis manajer
dalam organisasi dapat diklasifikasikan berdasarkan dua bentuk, yang pertama
Manajer berdasarkan tingkatan manajemen dalam organisasi dan kedua berdasarkan
lingkup kegiatan organisasi yang berada di bawah tanggungjawabnya. Berdasarkan
tingkatan manajemen organisasi, manajer terdiri dari manajer puncak (top
manager), manajer menengah (middle manager), manajer bawah (lower
manager atau first-line manager), dan pemimpin kelompok (group
leader).
Top manager
efektif adalah seorang pemikir strategis yang berorientasi ke depan yang
membuat banyak keputusan dalam kondisi yang tidak pasti dan penuh persaingan.
Manajer puncak ( chief executive officer, chief operational officer, direktur
utama, presiden direktur, vice-president, president) terdiri dari kelompok yang
relatif kecil , bertanggungjawab atas keseluruhan manajemen organisasi.
Menetapkan kebijakan operasional dan membimbing proses interaksi dengan
lingkungan organisasi. Top manager bertanggung jawab untuk menciptakan kondisi
penting untuk perubahan, membantu karyawan untuk bertanggung jawab kepada
perusahaan, bertanggung jawab untuk menciptakan budaya posistif organisasi
melalui bahasa dan tindakan dan bertanggung jawab mengamati lingkungan
usahanya.
Middle
manager efektif adalah seorang yang mampu mengembangkan dan menerapkan
rencana kerja yang sesuai dengan tujuan dari tingkatan yang lebih tinggi,
berorientasi pada kelompok dan bekerja sama serta mengkoordinasi kegiatan antar
unit dalam organisasi serta mampu menerapkan perubahan atau strategi yang
diciptakan oleh manajer puncak. Manajer menengah (kepala, manajer divisi, manajer
cabang, manajer pabrik, dekan).
First-Line
Manager efektif adalah seseorang yang mampu mengelola kinerja satu unit
kerja yang dapat menyelesaikan tugas dan tanggungjawab jangka pendek yang
sesuai dengan rencana middle dan top manager. Manajer lini pertama (supervisor
atau pemimpin kelompok).
Peranan Manajer Dalam Organisasi
Dalam
melaksanakan tugas sehari-hari seorang manajer memegang beberapa peranan untuk
mencapai tujuan organisasi. Tiga peranan utama manajer menyangkut sebagai
berikut :
1).
Peran interpersonal, yaitu peranan seorang manajer dalam berinteraksi
dengan berbagai pihak yang akan membantu berhasilnya pelaksanaan tugas, baik
pihak dalam perusahaan maupun pihak luar perusahaan.
a. Peranan figure bapak (Figurehead)
Simbol
pemimpin perusahaan; diperlukan untuk menjalankan sejumlah kewajiban rutin yang
bersifat legal dan social, contoh : memberi ucapan selamat datang kepada para
pengunjung, penandatanganan surat resmi,dst.
b. Peranan Pimpinan (Leader)
Bertanggung
jawab untuk memotivasi dan mengaktifkan bawahan; mengisi posisi kosong (staffing),
melatih, dan tugas-tugas terkait, contoh : melakukan hampir seluruh kegiatan
yang melibatkan bawahan.
c. Peranan Penghubung (Liaison)
Memelihara
suatu jaringan kontak luar yang mendukung dan juga penghubung pihak dalam,
contoh : membalas surat-surat, melakukan kerja dewan urusan luar, yang
melibatkan puhak-pihak luar.
2) Peran informasional, yaitu peranan seorang manajer
dalam pemberian, penerimaan dan penganalisaan informasi, menyangkut pengawas,
penyebar informasi dan juru bicara.
a. Memantau (Monitor)
Manajer selalu aktif mencari informasi yang dapat bermanfaat
untuk organisasi, contoh membaca terbitan-terbitan periodik dan
laporan-laporan, memelihara kontak pribadi.
b. Penyebar (Disseminator)
Manajer mendistribusikan informasi yang diperolehnya kepada
pihak lain, khususnya kepada bawahannya agar bawahan mampu mengerjakan tugasnya
dengan baik, contoh : Mengadakan pertemuan-pertemuan untuk maksud informasi;
menelpon untuk meneruskan informasi.
c. Jurubicara (Spokesman)
Manajer
sebagai wakil organisasi dalam menyampaikan informasi ke pihak luar, contoh :
menyelenggarakan rapat dewan, memberikan informasi ke media.
3). Peran
pengambil keputusan, yaitu peranan seorang manajer dalam memanfaatkan
informasi untuk membuat keputusan dalam memecahkan masalah atau melihat
kesempatan yang ada.
a. Kewirausahaan (Entrepreunership)
Manajer
mengambil keputusan-keputusan penting seperti peluncuran produk baru,
penggabungan usaha dll, contoh : rapat strategis dan tinjauan ulang yang
melibatkan prakarsa atau rancangan proyek perbaikan.
b.
Pengendali gangguan (Disturbance Handler)
Manajer
diharapkan bisa menyelesaikan gangguan-gangguan yang mungkin muncul, contoh :
mengorganisasikan strategi dan sesi kaji-ulang yang melibatkan gangguan dan
kritis.
c. Pengalokasi
sumberdaya (Resource Allocator)
Manajer harus
mengalokasikan sumberdaya yang terbatas agar tujuan organisasi dapat dicapai
dengan efisien, contoh : penjadwalan, permintaan otoritas, menyelenggarakan
kegiatan apapun yang melibatkan anggaran dan program kerja bawahan.
d. Perunding
(Negotiator)
Manajer
melakukan negosiasi dengan pihak-pihak yang berkaitan, contoh : berperan serta
dalam perundingan kontrak serikat pekerja.
Sumber :
http://siswanto.blog.mb.ipb.ac.id/management/organisasi-manajemen/
https://sites.google.com/site/manajemendanorganisasi/
Nama
: Rina Ayuningtyas Putri
Kelas
: 2KA39
Npm
: 16112389
Mata
kuliah : Teori Organisai Umum 1
Judul
: Tugas 3 "Manajemen dan Tata Kerja"
Pengertian Manajemen adalah proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai
faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya
tujuan.Mary Parker
Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas
mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W.
Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang
ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Sedangkan, Tata kerja merupakan cara untuk melaksanakan pekerjaan yang seefisien mungkin mengenai sesuatu pekerjaan dengan mempertimbangkan tujuan, fasilitas, tenaga kerja, waktu dan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula. Dengan tata kerja yang tepat ,proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara benar, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia serta dapat menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Manajemen dan Tata Kerja
Tata kerja atau metode adalah
satu cara bagaimana (how) agar sumber – sumber dan waktu yang tersedia dan amat
diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen
dapat dilaksanakan dengan tepat pula.
Dengan tata kerja yang tepat
mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara
ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya
ditujukan untuk :
a) Menghindari terjadinya
pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
b) Menghindari
kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
c) Menjamin adanya pembagian
kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Jadi hubungan antara manajemen
dan tata kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini :
Manajemen : Menjelaskan
perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu
sebagai factor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi
tercapainya tujuan.
Tata Kerja : Menjelaskan
bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber
dan waktu yang tersedia.
Sumber :
http://rianprasetyamulya.blogspot.com/2009/12/hubungan-antara-manajemen-organisasi.html
Sedangkan, Tata kerja merupakan cara untuk melaksanakan pekerjaan yang seefisien mungkin mengenai sesuatu pekerjaan dengan mempertimbangkan tujuan, fasilitas, tenaga kerja, waktu dan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula. Dengan tata kerja yang tepat ,proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara benar, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia serta dapat menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Sumber : http://tyaskartika.blogspot.com/2011/10/hubungan-manajemen-organisasi-dan-tata.html
Nama
: Rina Ayuningtyas Putri
Kelas
: 2KA39
Npm
: 16112389
Mata
kuliah : Teori Organisai Umum 1
Judul
: Tugas 3 "Manajemen,Organisasi dan Tata Kerja"
Pengertian Manajemen adalah proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai
faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya
tujuan.Mary Parker
Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas
mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W.
Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang
ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Sedangkan, Tata kerja merupakan cara untuk melaksanakan pekerjaan yang seefisien mungkin mengenai sesuatu pekerjaan dengan mempertimbangkan tujuan, fasilitas, tenaga kerja, waktu dan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula. Dengan tata kerja yang tepat ,proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara benar, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia serta dapat menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Manajemen dan Tata Kerja
Tata kerja atau metode adalah
satu cara bagaimana (how) agar sumber – sumber dan waktu yang tersedia dan amat
diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen
dapat dilaksanakan dengan tepat pula.
Dengan tata kerja yang tepat
mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara
ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya
ditujukan untuk :
a) Menghindari terjadinya
pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
b) Menghindari
kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
c) Menjamin adanya pembagian
kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Jadi hubungan antara manajemen
dan tata kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini :
Manajemen : Menjelaskan
perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu
sebagai factor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi
tercapainya tujuan.
Tata Kerja : Menjelaskan
bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber
dan waktu yang tersedia.
Pengertian Organisasi
Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon -
alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah unt tujuan bersama.
Dalam ilmu – ilmu social organisasi dipelajari oleh periset
dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi,
ekonomi, ilmu politik, psikologi dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organization (organizational studies),
perilaku organisasi (organizational behaviour),
atau analisa organisasi (organization analysis).
Definisi
Terdapat beberapa
teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain,
dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat
atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan
sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam
memanfaatkan sumber (uang, material, lingkungan) sarana-parasarana, data, dan
lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi.
Menurut para ahli
terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola
hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan
mengejar tujuan bersama.
James D.
Mooney mengemukakan
bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai
tujuan bersama.
Chester I.
Bernard berpendapat
bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Stephen P.
Robbins menyatakan
bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan
secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang
bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan
bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi
dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang
sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah
organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena
memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat
sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran. Orang-orang
yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus
menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan
tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam
keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam
organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
Hubungan Manajemen, Organisasi, dan Tata
Kerja
Untuk hubunganya sendiri Manajemen organisasi serta
tata kerja memiliki hubungan yang sangat
erat Organisasi yang baik untuk mencapai tujuanya perlu Manajemen yang baik
begitupun sebaliknya untuk mendapatakan manajemen yang terbaik diperlukan
sebuah Organisasi yang memiliki orang-orang yang terampil, kreatif serta mampu
bekerja secara tim untuk mewujudkan cita-cita yang ingin dicapai oleh
organisasi. Walaupun sudah memiliki organisasi seta manajemen yang baik masih
dibutuhkan satu lagi sebagai pelengkap yakni tata kerja, tata kerja sendiri
dimaksudkan sebagai alat yang digunakan sebuah organisasi untuk mencapai
tujuanya, tanpa adanya tata kerja yang tepat maka manajamen yang telah dibuat
tidak akan maksimal sehinnga apa yang ingin dicapai organisasi tidak terpenuhi.
Sehingga dapat diambil kesimpulan Apabila
organisasi, manajemen dan tata kerjanya dilakukan dengan kerjasama yang baik,
pemanfaatan sumber-sumber dan waktu yang ada dapat dilakukan Sumber : http://tyaskartika.blogspot.com/2011/10/hubungan-manajemen-organisasi-dan-tata.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar