Jumat, 15 November 2013

Tugas Organisasi "OTOBIOGRAFI"



Nama saya adalah Rina Ayuningtyas Putri , biasanya dipanggil Rina. Lahir di Bekasi tanggal 02 Januari 1994. Saya anak ketiga dari tiga bersaudara, mempunyai dua kakak laki-laki. Bapak saya bekerja diperusahaan swasta dan Ibu saya Ibu rumah tangga. Saya beruntung mempunyai keluarga seperti mereka yang sangat sayang dengan saya. Waktu umur saya 1 tahun ulangtahun saya dirayakan dirumah dan teman-teman kecil saya pada datang kerumah yaa waktu itu kan umur saya baru 1 tahun jadi belum tau apa-apa soal ulangtahun, tetapi pas saya melihat album foto pada saat saya merayakan ulangtahun saya senang sekali melihatnya difoto itu  saya masih imut-imut digendong sama Ibu dan Bapak dan dicium kedua nya.


Pada saat saya berusia 5 tahun saya mulai dimasukkan sekolah di Taman Kanak-kanak (TK). Di TK Islam Assyafiiyah 03. saya diajarkan oleh ibu guru membaca, menulis, mengahafal doa-doa, menggambar, mewarnai, dan melatih ketangkasan otak. Pada waktu pelepasan sekolah saya dan teman-teman saya dipilih untuk mengisi acara lomba menari dengan menggunakkan kostum Baju Muslim.




Setelah lulus sekolah TK usia saya 6 tahun saya melanjutkan ke tingkat sekolah dasar (SD Islam Assyafiiyah 04), kebetulan sekali sekolah dasar (SD) saya tidak jauh dari waktu sekolah TK saya, dan teman-teman TK saya juga ada yang melanjutkan di sekolah dasar (SD) itu jadi kami bertemu kembali dan bisa bermain bareng-bareng lagi. Waktu kelas 3 disekolah kami ada kegiatan ekstrakulikuler Pramuka, saya dan teman-teman mengikuti kegiatan tersebut. Waktu itu kami dipilih untuk mengikuti lomba pramuka seluruh tingkat SD dan SD saya mendapatkan Juara ke 2 sebenarnya sih mengharapkan juara pertama tapi yaa juara 2 juga kami udah bersyukur. Setelah 6 tahun di SD saya melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi lagi yaitu memasuki SMP, pada saat mau kelulusan SD saya masih binggung mau melanjutkan sekolah SMP dimana, dan akhirnya saya melanjutkan sekolah SMP di SMP Negeri 14 Bekasi Bintara. Pada kelas 1 sampai kelas 2 SMP, Saya mengikuti kegiatan ekstrakulikuler  bela diri atau Pencak silat. Saya tertarik mengambil kegiatan tersebut karena sewaktu-waktu kalau ada yang berniat jahat kepada saya dijalan kan saya bisa mengeluarkan jurus pencak silat saya hehe. Sayangnya itu tidak berlangsung lama karena pada saat kelas 3 kegiatan belajar mulai padat dimana ada jam pelajaran tambahan setiap pulang sekolah ya biasa disebut pendalaman materi (PDM). Saat memasuki SMP disanah udah bukan saatnya buat main-main lagi untuk sekolah karena setelah saya lulus SMP saya harus memikirkan mau melanjutkan sekolah SMA atau SMK. Setelah lulus SMP saya melanjutkan sekolah ke SMK, kenapa saya memilih SMK? Karena saya waktu itu berfikir jika saya masuk SMK saya bisa langsung kerja dan sudah punya ilmu pada saat nanti saya bekerja. Karena saya ingin Mandiri saya tidak ingin lagi merepotkan orangtua untuk membiayai saya sekolah ketingkat yang lebih tinggi atau perguruan tinggi. SMK saya SMK BPS&K II Pondok Kelapa- Jakarta Timur. Saya mengambil jurusan Multimedia. Sewaktu SMK kelas 2 siswa-siswinya diwajibkan untuk Praktek Kerja Lapangan atau sering disebut PKL, saya sudah ditugaskan untuk PKL, Alhamdulillah saya dapat PKL di Krama Yudha Tiga Berlian Motors. Disanah saya dilatih bekerja mengurus surat masuk dan menginput data-data, ya sebenarnya sih jauh beda dari jurusan yang saya ambil di sekolah. saya PKL selama 3 bulan saya mendapatkan makan tiap siang dan tiap bulan mendapatkan uang transport. Setelah 3 bulan selesai PKL diwajibkan masuk kembali sekolah seperti biasa padahal saya masih betah untuk PKL disitu tetapi karena dikasih waktu PKL 3 bulan ya apa boleh buat.
Setelah kelas 3 saya harus focus belajar untuk mengahadapi Ujian Akhir Nasional dan Ujian Akhir Sekolah, dimana UAN yang ditakuti oleh semua murid karena setelah kita tiga tahun belajar di sekolah tetapi hidup kita ditentukan dengan tiga hari. Disitu kami semua berdoa dan bermunajat bareng-bareng mengadakan solat istigosah agar semua murid lulus 100%, saya dan teman-teman saya sampai nginep disekolah untuk mengikuti kegiatan tersebut. Dan pada saat setelah ujian selesai. Hati saya dagdigdug lulus atau tidak sampai tidak bisa tidur dengan tenang, dan keesokan hari nya pak pos datang membawa surat, saya ketakutan untuk membacanya karena takut tidak lulus L dan akhirnya saya tarik nafas sambil berdoa dan membuka amplop itu pelan-pelan dan membaca suratnya yeaaaaaaah saya LULUS disitu perasaaan saya senang sekali Alhamdulillah akhirnya saya lulus dan saya bisa melanjutkan cita-cita saya.
Setelah saya lulus SMK saya emang niat untuk bekerja terlebih dahulu karena saya tidak mau merepotkan orangtua saya.saya ingin kerja dulu setahun baru melanjutkan kuliah dnegan biaya sendiri nantinya. Saya membuat lamaran pekerjaan bersama teman saya, dan kebetulan Alhamdulillah teman kakak saya menawarkan lowongan kerja ditempatnya dia bekerja yaitu di Departement Store Centro ya saya sebagai SPG tadi nya saya ragu dan tidak mau menjadi SPG tapi ya apa boleh buat karena SPG Event pada saat bulan Ramadhan cuma dua bulan saja ya saya terima, saya bekerja sebagai SPG Centro selama 2 bulan di depok saya bolak-balik bekasi-depok-bekasi naik kereta, cape  sih tapi saya tetap jalanin, tetapi bolak-balik bekasi-depok itu boros untuk uang transportnya dan saya memutuskan untuk mengekost di kost’an depok dengan teman kakak saya. Agar lebih hemat  hehehe. Waktu ngekost saya merasakan benar-benar Mandiri, nyuci baju sendiri,setrika baju sendiri,dsb. Sedih saat jauh dari orangtua tetapi ada hikmahnya juga saya bisa jadi lebih Mandiri. Pada saat saya bekerja saya bertemu dengan seorang bapak-bapak menanyakan seragam saya kenapa beda dengan SPG lainnya, ya karena saya SPG event dan yang lain SPG dari Centro tersebut. Disitu saya langsung ditawarkan mau tidak bekerja dikantor saya dan disuruh bawa surat lamaran, wah antara saya perasaan saya bingung, seneng dalam hati Alhamdulillah ada tawaran pekerjaan yang lebih baik kenapa ga saya coba kebetulan kantor nya didaerah Pulogadung dan lumayan dari rumah saya dari pada sbekasi- depok heheh. Tetapi pekerjaan saya belum selesai masih tinggal beberapa hari lagi saya sudah ditelpon dengan bapak-bapak itu untuk bekerja dikantor tersebut. Setelah kontrak saya abis saya langsung ditelpon lagi untuk datang kekantornya dan saya datang kekantor tersebut untuk bertemu ke dua BOSS yang akan mewawancarai saya. Disitu saya tidak langsung masuk bekerja setelah wawancara saya di haruskan ikut test psikotest, saya belum pernah mengikuti test psikotest sebelumnya saya menanyakan ketemen-temen gimana sih test psikotest itu sampai saya dipinjemkan buku psikotest untuk belajar, nah saya akhirnya membaca buku itu untuk mengetahui tentang apa saja soal-soal pada psikotest. Hari rabu saya mendapatkan jadwal untuk psikotest di daerah Mampang itu jauh sekali dan saya tidak tau tempatnya diantarkan om saya kesanah sekalian beliau berangkat kerja dan nanti saya pulang sendiri. Sudah sampai dikantor untuk mengikuti test psikotest perasaan saya gugup bisa atau tidak ya nanti testnya karena saya belum pernah test psikotest sebelumnya. Untung saya baca buku yang dikasih dari teman saya ada beberapa soal yang keluar atau sama dari buku tersebut. Setelah sehabis test saya menunggu hasil test psikotest saya apakah saya lulus atau tidak sudah pesimis duluan karena lama sekali menunggu hasil test itu selama 2 minggu. Setelah 2 minggu saya ditelpon saya mulai besok sudah mulai bekerja, Alhamdulillah saya senang sekali akhirnya lolos test psikotest dan saya mulai bekerja pada tanggal 10 Oktober 2011. Setelah setahun saya bekerja disini dan saya ingin melanjutkan kuliah saya mendaftarkan diri saya kuliah di Universitas Gunadarma karena kampus tersebut ada kelas malam nya dan kebetulan tidak jauh dari rumah saya. Saya bekerja dari pagi sampai sore dan sore sampai malam saya kuliah, saya jalanin dengan ikhlas dan karena sudah niat saya untuk memutuskan bekerja sambil kuliah ya saya jalanin dengan apaadanya. Dan harus pintar-pintar membagi waktu antara kerja dan kuliah harus didasari niat jika niat kita setengah-setengah maka hasilnya pun nanti akan setengah-setengah. Alhamdulillah sampai sekarang saya jalani kerja sambil kuliah keduanya sampai sekarang saya masih bekerja dan sekarang saya sudah semester 3 tidak terasa 2 tahun lebih lagi saya akan jadi seorang wisuda dan bisa ngebahagiain orangtua. Amin ya allah :)

Selasa, 05 November 2013

KONFLIK ORGANISASI 7-8


Pengertian Konflik

Para pakar ilmu perilaku organisasi, memang banyak yang memberikan definisi tentang konflik. Robbins, salah seorang dari mereka merumuskan Konflik sebagai : “sebuah proses dimana sebuah upaya sengaja dilakukan oleh seseorang untuk menghalangi usaha yang dilakukan oleh orang lain dalam berbagai bentuk hambatan (blocking) yang menjadikan orang lain tersebut merasa frustasi dalam usahanya mancapai tujuan yang diinginkan atau merealisasi minatnya”. Dengan demikian yang dimaksud dengan Konflik adalah proses pertikaian yang terjadi sedangkan peristiwa yang berupa gejolak dan sejenisnya adalah salah satu manifestasinya.

Jenis Konflik
Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 6 macam :
Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role))
Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
Koonflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara)
Konflik antar atau tidak antar agama
Konflik antar politik.

Sumber Konflik

Penyebab terjadinya konflik dikelompokkan dalam dua kategori besar:
Karakteristik Individual
Nilai sikap dan Kepercayaan (Values, Attitude, and Baliefs) atau Perasaan kita tentang apa yang benar dan apa yang salah, untuk bertindak positif maupun negatif terhadap suatu kejadian, dapat dengan mudah menjadi sumber terjadinya konflik.
Kebutuhan dan Kepribadian (Needs and Personality)
Konflik muncul karena adanya perbedaan yang sangat besar antara kebutuhan dan
kepribadian setiap orang, yang bahkan dapat berlanjut kepada perseteruan antar pribadi.
Sering muncul kasus di mana orang-orang yang memiliki kebutuhan kekuasaan dan prestasi
yang tinggi cenderung untuk tidak begitu suka bekerjasama dengan orang lain.
Perbedaan Persepsi (Perseptual Differences)
Persepsi dan penilaian dapat menjadi penyebab terjadinya konflik. Misalnya saja, jika kita
menganggap seseorang sebagai ancaman, kita dapat berubah menjadi defensif terhadap orang tersebut.
Faktor Situasi
Kesempatan dan Kebutuhan Barinteraksi (Opportunity and Need to Interact)
Kemungkinan terjadinya konflik akan sangat kecil jika orang-orang terpisah secara fisik dan jarang berinteraksi. Sejalan dengan meningkatnya assosiasi di antara pihak-pihak yang terlibat, semakin mengikat pula terjadinya konflik. Dalam bentuk interaksi yang aktif dan kompleks seperti pengambilan keputusan bersama (joint decision-making), potensi terjadinya konflik bahkan semakin meningkat. Ketergantungan satu pihak kepada Pihak lain (Dependency of One Party to Another) Dalam kasus seperti ini, jika satu pihak gagal melaksanakan tugasnya, pihak yang lain juga terkena akibatnya, sehingga konflik lebih sering muncul.
Perbedaan Status (Status Differences)
Apabila seseorang bertindak dalam cara-cara yang ”arogan” dengan statusnya, konflik dapat muncul. Sebagai contoh, dalam engambilan keputusan, pihak yang berada dalam level atas organisasi merasa tidak perlu meminta pendapat para anggota tim yang ada.

Strategi Penyelesaian Konflik

Pendekatan penyelesaian konflik oleh pemimpin dikategorikan dalam dua dimensi ialah kerjasama/tidak kerjasama dan tegas/tidak tegas. Dengan menggunakan kedua macam dimensi tersebut ada 5 macam pendekatan penyelesaian konflik ialah :
1. Menghindar
Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat didalam konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi”
2. Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.
3. Kompetisi
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.
4. Kompromi atau Negosiasi
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
5. Memecahkan Masalah atau Kolaborasi
Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama.Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.
Mengendalikan konflik berarti menjaga tingakat konflik yang kondusif bagi perkembangan organisasi sehingga dapat berfungsi untuk menjamin efektivitas dan dinamika organisasi yang optimal. Namun bila konflik telah terlalu besar dan disfungsional, maka konflik perlu diturunkan intensitasnya, antara lain dengan cara :
1.  Mempertegas atau menciptakan tujuan bersama. Perlunya dikembangkan tujuan kolektif di antara dua atau lebih unit kerja yang dirasakan bersama dan tidak bisa dicapai suatu unit kerja saja.
2. Meminimalkan kondisi ketidak-tergantungan. Menghindari terjadinya eksklusivisme diatara unit-unit kerja melalui kerjasama yang sinergis serta membentuk koordinator dari dua atau lebih unit kerja.
3.  Memperbesar sumber-sumber organisasi seperti : menambah fasilitas kerja, tenaga serta anggaran sehingga mencukupi kebutuhan semua unit kerja.
4. Membentuk forum bersama untuk mendiskusikan dan menyelesaikan masalah bersama. Pihak-pihak yang berselisih membahas sebab-sebab konflik dan memecahkan permasalahannya atas dasar kepentingan yang sama.
5. Membentuk sistem banding, dimana konflik diselesaikan melalui saluran banding yang akan mendengarkan dan membuat keputusan.
6.  Pelembagaan kewenangan formal, sehingga wewenang yang dimiliki oleh atasan atas pihak-pihak yang berkonflik dapat mengambil keputusan untuk menyelesaikan perselisihan.
7. Meningkatkan intensitas interaksi antar unit-unit kerja, dengan demikian diharapkan makin sering pihak-pihak berkomunikasi dan berinteraksi, makin besar pula kemungkinan untuk memahami kepentingan satu sama lain sehingga dapat mempermudah kerjasama.
8. Me-redesign kriteria evaluasi dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran prestasi yang dianggap adil dan acceptable dalam menilai kemampuan, promosi dan balas jasa.

MOTIVASI

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan. Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. .Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.
Pengertian Motivasi 
· Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. (Mr. Donald : 1950).
·  Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan / tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan / keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan. (Drs. Moh. Uzer Usman : 2000)
·   Motivasi adalah kekuatan tersembunyi di dalam diri kita yang mendorong kita untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas (Davies, Ivor K : 1986)
·   Motivasi adalah usaha – usaha untuk menyediakan kondisi – kondisi sehingga anak itu mau melakukan sesuatu (Prof. Drs. Nasution : 1995) 

Teori Motivasi

Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan.
Motivasi dapat berupa motivasi intrinsic dan ekstrinsic. Motivasi yang bersifat intinsik adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seorang termotivasi, orang tersebut mendapat kepuasan dengan melakukan pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain seperti status ataupun uang atau bisa juga dikatakan seorang melakukan hobbynya. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah manakala elemen elemen diluar pekerjaan yang melekat di pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang membuat seorang termotivasi seperti status ataupun kompensasi.
Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang dimaksudkan untuk memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya manusia dan manusia akan dapat menjadi seperti apa. Landy dan Becker membuat pengelompokan pendekatan teori motivasi ini menjadi 5 kategori yaitu teori kebutuhan,teori penguatan,teori keadilan,teori harapan,teori penetapan sasaran. 

TEORI MOTIVASI HERZBERG (1966)
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).

TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR

Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative) dan teori y (positif), Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang manajer. 
a.   Karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja 
b. Karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan. 
c.  Karyawan akan menghindari tanggung jawab. 
d.  Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan dengan kerja.

Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y:
a.  Karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain. 
b. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit pada sasaran. 
c.  Rata rata orang akan menerima tanggung jawab. 
d.  Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif 

Sumber :
http://teoriorganisasiumum2012.blogspot.com/2012/12/konflik-organisasi.html
http://giovanitomy.blogspot.com/2012/11/konflik-organisasi.html

Minggu, 03 November 2013

Tipe Bentuk Organisasi & Struktur atau Skema Organisasi 5-6



TIPE ATAU BENTUK ORGANISASI

Dalam organisasi di Indonesia saat bermacam -macam bentuk organisasi baik bersifat organisasi kemasyarakatan ,atau organisasi partai politik.Bahkan dalam pemerintahan di katakan organisasi beskala nasional.karena organisasi itu terdiri dari anggota dan pengurus.Di dalam bentuk organisasi dapat kita bedakan sebagai berikut:

1. Piramida Mendatar (flat)
menpuanyai ciri-ciri diantaranya :
a. Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hararki kewenangan sedikit.
b. Jumlah pekerja(bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak
c. Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil,di negara kita bisa kita lihat misal nya organisasi kemiliteran.

2. Piramida Terbalik.
Organisasi piramida terbalik adalah kebalikan dari tipe piramida terbalik adalah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/ lembaga-lembaga penelitian, lembaga-lembaga pendidikan.

3. Type Kerucut
type organisasi kerucut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a.   Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
b.   Rentang kendali sempit.
c. Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada penjabat/pimpinan yang bawah/rendah
d.   Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
e.    Jumlah informasi jabatan cukup besar.
 

Bentuk Organisasi
Dalan berorganisasi tentu mempunyai bentuk bentuk organisasi :

1. Bentuk organisasi staff
2. Bentuk organisasi lini
3. Bentuk organisasi fungsional
4. Bentuk organisasi fungsional dan lini
5. Bentuk organisasi fungsional dan staff

Struktur atau skema organisasi yaitu satuan organisasi yang mempunyai hubungan dan saluran wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam organisasi.jadi arti organisasi dan tipe organisasi sering disamakan, padahal keduanya berbeda. Menurut tipenya organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi dengan tipe piramid dan organisasi dengan tipe kerucut. Bentuk organisasi memandan dari segi tata hubungan , wewenang , dan tanggung jawab yang ada dalam suatu organisasi.


Dalam perkembangan untuk saat ini pada pokoknya ada 6 bentuk organisasi yang perlu diperhatikan. Bentuk organisasi tersebut adalah:

1. ORGANISASI LINI (LINE ORGANIZATION)
  • Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.

Memiliki ciri-ciri:
  • Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang
  • Jumlah karyawan sedikit
  • Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
  • Belum terdapat spesialisasi
  • Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan
  • Struktur organisasi sederhana dan stabil
  • Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil
  • Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)
2. ORGANISASI LINI DAN STAF (LINE AND STAFF ORG)
  • Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data informasi yang dibutuhkan:

Memiliki ciri-ciri:
  • Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
  • Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff
  • Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff
  • Jumlah karyawan banyak
  • Organisasi besar, bersifat komplek
  • Adanya spesialisasi
3. ORGANISASI FUNGSIONAL (FUNCTIONAL ORG)
  • Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.

Memiliki ciri-ciri:
  • Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
  • Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan
  • Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis
  • Target-target jelas dan pasti
  • Pengawasan ketat
  • Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi

4. ORGANISASI LINI & FUNGSIONAL (LINE & FUNCTIONAL ORG)
  • Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.

Memiliki ciri-ciri:
  • Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.
  • Terdapat spesialisasi yang maksimal
  • Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja

5. ORGANISASI LINI, FUNGSIONAL DAN STAF (LINE, FUNCTIONAL AND STAFF ORG)
  • Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan fungsional.

Memiliki ciri-ciri:
  1. Organisasi besar dan kadang sangat ruwet
  2. Jumlah karyawan banyak.
  3. Mempunyai 3 unsur karyawan pokok:
    • Karyawan dengan tugas pokok (line personal)
    • Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal)
    • Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group)


Struktur dan Skema Organisasi


Struktur Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu perusahaan, sedangkan disetiap komponen dari organisasi tersebut adalah saling tergantung, yang apabila setiap bagian dapat dikelola dengan baik maka organisasi tersebut pun akan ikut membaik.           

Pengorganisasian (Organizing) adalah proses pengaturan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan memperhatikan lingkungan yang ada. Hal ini akan sangat mempengaruhi dalam kelancaran atau kesejahteraan organisasi
tersebut, lingkunan adalah faktor yang sangat mempengaruhi. Tentu dalam tujuan sebuah organisasi yang baik tidak akan mengorbankan lingkungan sekitar demi kepentingan organisasinya semata.

Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :

1. Bentuk Vertikal 
2. Bentuk Mendatar / horizontal    
3. Bentuk Lingkaran / circular 
4. Bentuk Setengah lingkaran / semi Sircular
5. Bentuk Elliptical
6. Bentuk Piramida terbalik (Invented Piramid)      


Bagan organisasi adalah suatu upaya dengan tulisan atau lisan untuk menunjukan tingkatan organisasi. 

a. Bagan mendatar ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari kiri kearah kanan atau sebaliknya. 
 
b.
Bagan Lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke arah bidang lingkaran. 

c. Bagan Setengah lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kearah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya.

d.Bagan Elips ialah bentuk bagan satuan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat Elips kearah bidang elips.  


Setiap bentuk bagan organisasi yang ada menggambarkannya dapat dibalik, kecuali bagan lingkaran, bagan elips dan bagan sinar. Bagan pyramid dapat disusun dari bawah kearah atas, bagan mendatar dapat disusun dari kanan kearah kiri, bagan menegak (Vertikal) dapat disusun dari bawah ke atas, bagan setengah lingkaran dapat di susun dari pusat lingkaran ke arah bidang atas lingkaran, bagan setengah elips dapat disusun dari pusat elips kearah bidang atas elips. Dalam bagan lingkaran, bagan elips dapat pula digambar satuan organisasi atau pejabat yang lebih rendah kedudukannya terletak di atas, tetapi ini semua tidak mengubah jenjang ataupun kedudukan yang sesungguhnya.



Struktur Organisasi Perusahaan






Sumber :
http://abdilahkhusu25.blogspot.com/2012/11/tipe-bentuk-dan-struktur-skema.html
http://mutiaradwipratiwi.blogspot.com/2012/11/tipe-atau-bentuk-organisasi_1275.html